Filter
Quality grade Reviewed
Identifications Captive / Cultivated
Geoprivacy Taxon Geoprivacy
Show only
Select All, None
Place
  clear
Not in place
Taxon
Observed on
Order
Exact Rank
Highest Rank
Lowest Rank
Icon
Photos / Sounds
Species / Taxon Name
Observer
Place
Actions

Photos / Sounds

What

Common Sun Skink (Eutropis multifasciata)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 24, 2017

Place

Goa Kebon (Google, OSM)

Description

Hidup di daerah lembab dan hutan terbuka pada hutan primer maupun sekunder. Termasuk aktif mencari makan pada siang hari (diurnal) dan sebagian besar aktivitasnya dilakukan di permukaan tanah atau lantai hutan (terrestrial). Spesies ini sering disebut sebagai kadal kebun karena sering ditemukan di sekitar permukiman manusia. Bagian dorsal dan ventralnya tertutup oleh sisik sikloid yang sama besar, demikian pula dengan kepalanya yang tertutup oleh sisik yang besar dan simetris. Matanya memiliki pupil yang membulat dengan kelopak mata yang jelas ditutupi sisik supraciliaris. Setiap sisik dorsal memiliki lunas (peninggian) sebanyak 3. Opening auricular dan orbital terlihat jelas.

Photos / Sounds

What

Paddy Field Frog (Fejervarya limnocharis)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 24, 2017

Place

Goa Kebon (Google, OSM)

Description

Berukuran kecil, kepala runcing dan pendek
dengan tekstur kulit berkerut yang tertutup oleh bintil-bintil panjang
yang tampak tipis. Bintil-bintil ini biasanya memanjang, paralel
dengan sumbu tubuh. Ujung jari tangan tumpul dan tidak melebar.
Jari tangan pertama lebih panjang dari yang kedua. Jari kaki
runcing dengan ujung yang tidak melebar. Bintil metatarsal dalam
bentuk oval atau elips, bintil metatarsal luar yang sangat kecil.
Kulit mempunyai benjolan-benjolan di bagian atas, benjolan sering
berbentuk tidak teratur. Panjang betina 48 - 60 mm dan jantan 32

  • 50 mm.
    Habitat : Jenis ini menghuni sawah dan padang rumput di dataran
    rendah, jarang sampai 700 m dan dijumpai juga di sekitar kolam
    dan sungai. Iskandar (1998) memisahkan jenis yang serupa dengan
    Fejervarya limnocharis yang dijumpai di dataran tinggi sebagai
    Fejervarya iskandari.

Photos / Sounds

What

Indonesian Crested Toad (Ingerophrynus biporcatus)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Place

Goa Kebon (Google, OSM)

Description

Kodok yang sedang besarnya; jantan antara 55–70 mm, sedangkan betina 60–80 mm SVL (snout-vent length, dari moncong ke anus). Di atas ubun-ubun terdapat sepasang gigir (crest) pendek. Sepasang kelenjar parotoid yang besar, oval sampai menyegitiga, terletak di atas bahu. Masing-masing diikuti dengan sederet bintil-bintil yang membesar, hingga ke depan paha.
Punggung kecoklatan, keabu-abuan atau kehitaman, dengan coreng-moreng kecoklatan. Ada pula spesimen yang berwarna coklat kemerahan, dengan deretan bintil di belakang parotoid berwarna merah jambu. Beberapa bercak hitam di punggung terletak tidak simetris. Sisi perut (ventral) berwarna putih keabu-abuan, dengan bercak-bercak gelap kehitaman terutama di sekitar dada. Bintil-bintil di punggung dan perut lebih halus daripada bangkong kolong Duttaphrynus melanostictus, namun berbentuk meruncing. Juga perut umumnya tidak segendut melanostictus. Jantan biasanya dengan tenggorokan kemerahan.
Kaki dan tangan pendek-pendek namun kuat. Jari-jari tangan berujung tumpul, tanpa menggembung, tanpa selaput renang. Sedangkan jari-jari kaki berselaput renang sampai sekitar setengahnya.

Photos / Sounds

What

Poisonous Rock Frog (Odorrana hosii)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

Kodok yang cantik ini berukuran sedang sampai besar, bertubuh kekar. Panjang tubuh umumnya antara 45-100 mm SVL (snout-to-vent, dari ujung moncong hingga ke anus). Kodok jantan lebih kecil dari yang betinanya.
Kulit dorsal (bagian punggung) berbintil halus dan rapat, umumnya hijau terang, hijau lumut sampai hijau tua; ada pula yang kebiruan. Sisi tubuh hijau kekuningan. Sebuah garis gelap, coklat tembaga hingga kehitaman, dan putus-putus tidak beraturan berjalan di sisi tubuh dari ujung moncong, pipi, sebelah atas timpanum (gendang telinga), sebelah bawah lipatan dorsolateral, memanjang hingga ke pinggang. Di sana-sini, garis gelap ini bercampur dengan bercak kehijauan, kekuningan atau keemasan.
Bibir atas berwarna keemasan, bibir bawah kecoklatan. Iris mata keemasan. Selain di bibir dan moncong, warna dan bercak kuning atau keemasan sering pula terdapat di tangan, lipatan dorsolateral bagian belakang dan pangkal paha.
Jari-jari tangan dan kaki dengan ujung yang melebar membentuk piringan. Selaput renang penuh mencapai pangkal piringan pada jari kaki, coklat gelap atau kehitaman warnanya. Sisi bawah tubuh (ventral) berkulit halus, putih bersemu keemasan. Sisi bawah paha coklat merah daging, sisi atasnya berbelang-belang coklat sampai gelap kehitaman.

Photos / Sounds

What

River Toad (Phrynoidis asper)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Merupakan kodok dari familia Bufonidae,Kodok buduk yang besar, tidak gendut dan agak ramping. Sering dengan bintil-bintil kasar dan benjol-benjol besar (asper, bahasa Latin = kasar, berduri). Jantan berukuran (dari moncong ke anus) 70-100 mm, betina 95-120 mm.
Punggung berwarna coklat tua kusam, keabu-abuan atau kehitaman. Sisi bawah berbintik hitam. Jantan biasanya dengan kulit dagu yang kehitaman. Selaput renang sampai ke ujung jari kaki. memiliki ciri kulit kasar berbintil-bintil, tidak memiliki pematang dibagian kepala, selaput tungkai belakang penuh dan berkemebang baik. ditemukan 8 individu selama pengamatan

Photos / Sounds

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Kodok yang gemuk berotot, panjang tubuh dari moncong ke anus (SVL, snout-to-vent length) sampai dengan 80 mm pada kodok jantan, dan sekitar 70 mm pada yang betina. Kepala lebar dengan pelipis berotot, tangan dan kaki pendek berotot.
Timpanum (gendang telinga) tidak jelas atau tidak nampak. Jari kaki berselaput renang penuh hingga ke ujung, jari tangan tanpa selaput renang.
Kulit di punggung (dorsal) sangat berkerut-merut, sebagian membentuk pola serupa bintang; paha, betis dan pantat sering dengan bintil-bintil yang agak besar. Lipatan supratimpanik terlihat jelas. Warna punggung bervariasi dari polos kecoklatan atau kehitaman, sampai berbercak-bercak kecoklatan atau kehitaman dengan belang-belang pada kaki.

Photos / Sounds

What

Java White-lipped Frog (Chalcorana chalconota)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Merupakan katak anggota famllia Ranidae. Di Air Terjun Kembang Soka, katak ini ditemukan di pohon kakao, bambu, dan tempat sampah. Katak ini memiliki timpanun yang terlihat jelas, selaput tungkai belakang penuh hingga ujung jari kecuali pada tuberkel terakhir pada jari teranjang. Katak ini dikenal dengan White-lipped tree frog karena memiliki garis labial berwarna putih pada labial atas.

Photos / Sounds

What

Hasselt's Toad (Leptobrachium hasseltii)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Kepala besar, lebih besar dari tubuh, dan bulat;
mata cenderung besar dan melotot. Ujung jari bulat, ibu jari
berselaput pada dasarnya. Kulitnya halus dengan jaringan alur-alur
rendah, lipatan supratimpanik sampai ke pangkal lengan. Jantan
berukuran sampai 60 mm dan betinanya sampai 70 mm. Iris
berwarna merah, punggung kehitaman dengan bercak-bercak bulat
telur atau bulat yang lebih gelap, permukaan perut keputih-putihan
dengan bercak hitam. Spesimen muda dilaporkan berwarna
kebiruan. Berudu : Berudu berukuran besar, panjang totalnya
mencapai 4,8 mm. Tubuhnya berwarna kehitaman dengan bentuk
badan membulat. Bukaan mulut mengarah ke bawah, disekeliling
tepian mulutnya terdapat bintil-bintil. Posisi mata menghadap ke
arah dorsolateral, spirakel terliha jelas dibagian ventral.
Habitat : Biasanya terbatas di daerah berhutan. Berudu : Umum
ditemukan pada aliran sungai atau anak sungai di sekitar hutan. Ditemukan 6 individu selama pengamatan

Photos / Sounds

What

Marbled Bow-fingered Gecko (Cyrtodactylus marmoratus)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Habitat dan distribusi yaitu di Jawa dan Bali. khususnya di daerah hutan lembab. Termasuk reptil nokturnal yang cenderung lebih aktif mencari makan dan beraktivitas pada malam hari serta melakukan sebagian besar aktivitas tersebut di atas pohon (abrboreal) maupun bebatuan. Warna sisik dorsal yaitu cokelat cerah dengan spot cokelat gelap dan terkadang terputus-putus, di kepala dengan spot hitam tidak teratur, warna gelap di belakang mata sampai di leher, ekor dengan garis gelap, ventral krem kekuningan. Digiti melengkung ke arah dalam memiliki cakar yang berkembang baik dan berbanding terbalik dengan lamella. Warna ekor berseling hitam putih melintang dari pangkal ekor hingga ujung ekor.

Photos / Sounds

What

Javan Flying Dragon (Draco volans)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

Habitat dan distribusi spesies ini yaitu di Jawa dan Bali khususnya di wilayah hutan primer maupun sekunder, bisa juga dijumpai disekitat permukiman, serta aktif di siang hari (diurnal). Memiliki ciri badan pipih dorsoventral (pipih atas bawah), mempunyai pemanjangan tulang rusuk ke arah lateral dengan membran di bagian lateral yang didukung oleh 5 atau 6 tulang rusuk dan digunakan untuk gliding (meluncur). Sisik dorsal irregular dan berlunas dengan atau tanpa sisik yang membesar. Membrana tympanum terlihat jelas. Terdapat perpanjangan kulit di bagian gular dan sisi gular membentuk dewlap atau flag (berwarna kuning pada individu jantan dan warna biru pada individu betina) yang dapat digerakkan. Tidak ada femoral atau preanal pore. Mempunyai ekor yang panjang.

Photos / Sounds

What

Yellow-lined Forest Skink (Sphenomorphus sanctus)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

Persebaran dan habitat alami dari spesies ini yakni di Jawa dan Bali khususnya di dataran sedang dengan ketinggian ±800 mdpl. Aktivitas hidup mayoritas dihabiskan di atas pohon (arboreal) dan sebagian besar pada siang hari (diurnal). Digiti ramping, cakar berkembang baik, dorsal memiliki tuberkel kecil. Moncong sedikit pendek. Telinga oval dan terbuka, berukuran lebih kecil dibanding mata saat terbuka. Sisik punggung halus dan pada bagian dorsal lebih luas dibandingkan bagian lateral. Panjang ekor separuh dari panjang kepala dan badan. Lengan kuat dan lengan bagian belakang mencapai axilla (ketiak). Punggung berwarna coklat muda dengan garis vertebral berwarna putih keabu-abuan, dimulai dari kepala bagian depan hingga ujung ekor. Garis putih keabu-abuan diapit warna hitam dengan bintik-bintik putih, garis lateral hitam dimulai dari lubang hidung (nostril) melewati mata hingga persendian paha, disertai bintik-bintik putih. Bagian perut (ventral) berwarna kehijauan atau putih.

Photos / Sounds

What

Tokay Gecko (Gekko gecko)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

Spesies ini memiliki persebaran yang sangat luas dan hampir bisa ditemukan di daerah dataran tinggi hingga dataran rendah di Indonesia. Biasanya dapat ditemukan di atas pohon (arboreal) maupun di sekitar perumahan khususnya di dinding dan di atap rumah. Lebih aktif mencari makan dan aktivitas lainnya pada malam hari (nokturnal). Memiliki keunikan yang berbeda dengan familia yang lain yakni dari vokalisasinya sebagai alat untuk berkomunikasi dengan antarsesamanya. Kebanyakan tubuh Gecko berwarna gelap namun ada pula yang berwarna terang dan ditutupi sisik tipe granuler. Mempunyai kelopak mata yang tidak dapat digerakkan, melainkan matanya dilapisi sisik transparan. Memiliki permukaan bawah (ventralis) digiti khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun melewati langit-langit dengan mudah yang disebut lamella yang berkembang baik.

Photos / Sounds

What

Common Sun Skink (Eutropis multifasciata)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

Hidup di daerah lembab dan hutan terbuka pada hutan primer maupun sekunder. Termasuk aktif mencari makan pada siang hari (diurnal) dan sebagian besar aktivitasnya dilakukan di permukaan tanah atau lantai hutan (terrestrial). Spesies ini sering disebut sebagai kadal kebun karena sering ditemukan di sekitar permukiman manusia. Bagian dorsal dan ventralnya tertutup oleh sisik sikloid yang sama besar, demikian pula dengan kepalanya yang tertutup oleh sisik yang besar dan simetris. Matanya memiliki pupil yang membulat dengan kelopak mata yang jelas ditutupi sisik supraciliaris. Setiap sisik dorsal memiliki lunas (peninggian) sebanyak 3. Opening auricular dan orbital terlihat jelas.

Photos / Sounds

What

Great Crested Canopy Lizard (Bronchocela jubata)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Distribusi dan habitat alami spesies ini di Indonesia yakni di Jawa, Bali, dan tersebar merata dari hutan dataran rendah hingga tinggi maupun di kebun-kebun sekitar permukiman manusia. Beraktivitas di atas pohon (arboreal) dan pada siang hari (diurnal). Spesies ini juga lebih sering dikenal dengan nama bunglon kebun, memiliki tubuh berukuran sedang dan berekor panjang menjuntai dan dapat mendapai hingga 4/5 bagian dari panjang total tubuhnya. Dorsal berwarna hijau dan dapat berubah menjadi coklat atau hitam, kuning atau merah kecokelatan. Terdapat crest (jambul) di tengkuk yang panjang dan tumpang tindih hingga punggungnya lebih menyerupai surai ("jubata" artinya bersurai). Crest ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak. Dagu dengan kantung dan bertulang lunak yang disebut gular pouch yang berukuran besar. Sisik di bagian ventral terdapat lunas, tympanum besar, dorsal spesimen hijau. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus. Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sisi ventral kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tungkai berwarna cokelat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang putih di ujungnya. Ditemukan 3 individu pada malam ari, dan 2 individu pada siang hari saat pengmatan.

Photos / Sounds

What

Chameleon Forest Dragon (Gonocephalus chamaeleontinus)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 23, 2017

Description

G. chamaeleontinus atau bunglon hutan banyak ditemukan di daerah tropis Asia Tenggara. Bunglon hutan ini dapat dijumpai di daerah hutan yang lembab di dataran tinggi (sekitar 800-1500 mdpl) terutama di wilayah Perbukitan Menoreh Yogyakarta dengan kanopi hutan yang terbuka atau tidak terlalu rapat, bunglon ini dapat ditemukan di pohon-pohon pendek (arboreal) di sekitar badan air dan aktif pada siang hari (diurnal). G. chamaeleontinus memiliki bentuk kepala yang menyudut sehingga genus ini disebut juga dengan anglehead lizard serta chamaeleontinus berarti “chamaeleon-like”. Jadi Gonocephalus chamaeleontinus adalah kadal yang memiliki kepala bersudut/ bersegi dan meyerupai Chamaeleon. Tubuh memiliki warna dasar hijau dengan disertai bintik-bintik kuning hingga kecokelatan serta memiliki nuchal crest yang berkembang baik pada individu jantan. Mata dilindungi oleh kelopak mata yang dapat digerakkan. Di sekeliling mata terdapat warna agak gelap. Pada jantan, kulit di sekitar mata berwarna biru terang serta terdapat duri di atas mata. Sisik badan bagian dorsal tersusun dari sisik-sisk kecil dan halus dengan beberapa sisik yang melebar, sisik ventral berukuran jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sisik bagian dorsal, sisik ventral juga halus inilah salah satu ciri pembeda dengan Gonocephalus kuhlii. Nuchal crest dan dorsal crest menyambung, bermula segaris dengan posterior border mata. Nuchal crest tingginya hampir sama dengan panjang moncong. Dorsal crest jauh lebih pendek daripada nuchal crest karena tereduksi menjadi gunungan ke arah posterior. Nuchal crest dimulai dari bagian occipital, sedangkan dorsal crest bermula dari akhir nuchal crest hingga ke ekor.Nuchal crest pada spesimen jantan berkembang lebih baik daripada nuchal crest yang terdapat pada spesimen betina. Ekor berbentuk memipih dengan gerigi di bagian ujung atas dan ditutupi dengan sisik berukuran besar yang halus (terkadang berlunas). Panjang ekor sekitar 1 ¾ dari panjang kepala dan badan (SVL). Ekor memiliki pola warna cincin-cincin gelap dan terang.

Photos / Sounds

What

Asian Common Toad (Duttaphrynus melanostictus)

Observer

ikhsan_jaya

Date

April 22, 2017

Description

Memiliki benjolan-benjolan hitam yang tersebar
di bagian atas tubuh dengan moncong yang runcing. Jenis ini
mempunyai alur supraorbital yang bersambung dengan alur
supratimpanik dan tidak memiliki alur parietal. Terdapat pula
kelenjar parotoid yang berbentuk elips. Jari tangan dan jari kaki
hampir sama dalam keadaan tumpul. Pada jari kaki terdapat
selaput yang melebihi setengah jari. Terdapat juga bintil metatarsal
yang bagian luarnya lebih kecil dari bagian dalam. Jenis ini paling
mudah dan sering ditemukan diseluruh lokasi dan mudah dikenali
melalui suaranya yang khas. Ukuran tubuhnya sedang sampai
besar dengan panjang mulai dari ujung moncong sampai dubur
melebihi 80 mm.
Habitat : Jenis ini merupakan kodok paling umum ditemukan di
berbagai tempat termasuk perkampungan dan kota yang luas, lahan
olahan, tempat terbuka, kebun, parit di pinggiran jalan serta biasa
berada di tanah kering, diatas rumput dan diatas serasah.

Photos / Sounds

What

Indonesian Cobra (Naja sputatrix)

Observer

ikhsan_jaya

Date

March 9, 2017 10:00 AM +07
Feeds : Atom